Indonesia Cyber Army 2012 atau yang lebih dikenal dengan
Cyber Security Competition, yaitu ajang untuk mencari
tentara cyber Indonesia. Acara terebut berlangsung dikota Medan dengan 2 (dua) kategori Capture The Flag dan Digital Forensik. Event ini mendapat pengakuan dari beberapa instansi baik swasta ataupun pemerintah seperti Direktorat Keamanan Informasi, Kemkominfo, APTIKOM, DETIKNAS, MULTIMATICS, C-S-I, FORESEC dan Academic CSIRT, karena ada kebutuhan baik dari pemerintah, swasta dan akademisi untuk saling membantu mengamankan jaringan internet dan komnputer di Indonesia.
Cyber Security merupakan aspek yang sangat luas dan terdapat banyak bidang yang terkait diadalamnya seperti Hacking, Forensics, Insident Handling, NetAdmin, Disaster Recovary, Secure Programing dan termasuk penanganan terhadap Virus, Worm, Trojan dan Spyware sebagai program yang digunakan untuk melakukan
hacking dan
cybercrime untuk melakukan perusakan dan terhadap komputer. Seperti halnya di Iran dengan ditemukannya Malware dengan nama
Stuxnet dan
Dungu untuk memata-matai dan mengendalikan fasilitas nuklir iran, namun sudah berhasil ditangani oleh pemerintah setempat. Berikut ini negara-negara di dunia yang memiliki tentara
cyber terkuat, yang bertugas menangani cybercrime yang akan merusak baik infrastruktur publik, transportasi, telekomumikasi, perbankan dan semua hal yang menggunakan komputer.
A. CHINA
China memang tidak pernah terbuka mengungkap kekuatan tentara cyber-nya. Namun, diduga kuat terlibat dalam berbagai serangan cyber berskala besar ke negara lain, terutama Amerika Serikat.
China pernah dituding menyerang sistem komputer Amerika Serikat secara masif dan pada tahun 2002 yang diberi kode Titan Rain. Pada saat itu China berhasil mengambil data sekitar 20 Terabytes. Tentara cyber China dimobilisasi oleh people's Liberation Army dan juga masyarakat sipil. Amerika Serikat pun sangat waspada terhadap kekuatan cyber China.
Majunya kapabilitas operasi cyber China,membuat mereka dapat melakukan bermacam serangan cyber yang tidak bisa dibalas oleh Amerika Serikat dan mungkin tidak terdeteksi.
B. AMERIKA SERIKAT
Amerika Serikat mendedikasikan cukup banyak sumber daya untuk memperkuat kemampuan cyber. Diantaranya dengan mendirikan United States Cyber Command pada tahun 2009. Unit tersebut bertanggung jawab mempertahankan Amerika dari serangan cyber yang sering dialami negara tersebut dan mempertahankan infrastruktur penting agar tidak mengganggu stabilitas negara serta dapat juga digunakan untuk melakukan serangan ke suatu negara apabila itu diperlukan.
Amerikat Serikat mencurigai China sudah banyak melakukan serangan cyber. Meskipun belum ada bukti kuat bahwa serangan tersebut disponsori oleh suatu negara, hanya dipastikan bahwa serangan tersebut berasal dari China
Lembaga lain yang terlibat dalam pertahanan Cyber Amerika adalah National Security Agency (NSA). Mantan presiden Amerika George W Bush pernah menyatakan NSA melancarkan serangan cyber secara terorganisir.
C. INGGRIS
Inggris pun serius mempersiapkan amunisi untuk mempertahankan negaranya dari serangan cyber. Inggris mendirikan lembaga khusus dengan nama Research Institude in the Science of Cyber Security (RISCC). Organisasi ini menghimpun para ilmu sosial, matematika dan ilmu komputer dari berbagai universitas terkemuka di Inggris. Mereka bersatu untuk menghadang ancaman cyber yang akan ditujukan ke negara tersebut.
Inggris sering mengadakan program pelatihan bernama Cyber Security Challenge. Program ini melatih para hacker agar mampu menghadapi tantangan cyber di masa datang. Organisasi Intelljen Inggris M16 juga gencar melakukan serangan cyber. Mereka tercatat pernah membobol website milik AL Qaeda.
D. INDIA
India cukup sering dilanda serangan cyber. Tidak tanggung-tanggung, mereka memrperkuat diri dengan melatih sekitar 500 ribu pakar komputer.
India memang cukup sering menghadapi berbagai serangan cyber. Sebagian diantranya berasal dari China. Tentara cyber India cukup aktif melakukan serangan cyber pada saat-saat tertentu, diantaranya ke pakistan. Kedua negara tersebut sering berselisih paham.
E. RUSIA
Sebagai negara kuat, Rusia juga memiliki kemampuan cyber untuk mempertahankan negaranya supaya tidak bisa dipandang remeh.Tentara cyber Rusia diduga kuat pernah melakukan serangan hebat ke Estonia pada tahun 2008.
Saat hal itu terjadi, banyak situs penting di Estonia yang tumbang dan menggangu stabilitas negara. Anggaran yang disediakan pemerintah Rusia untuk mempertahankan negaranya dalam menghadapi perang cyber tersebut sebesar 127 juta dollar Amerika atau kalau dihitung dengan rupiah dengan kurs 10 ribu sekitar 1,27 Triliun Rupiah pada tahun 2008 dan tentunya akan meningakat untuk tahun berikutnya.
Demikian info yang dapat saya sampaikan apabila ada kekurangan mohon dimanfaatkan.Sekian dan Terima Kasih. informasitekaje.blogspot.co.id
Tinggalkan Komentar Yang Relevan!