Direktur
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (PSMK), Mustaghfirin Amin, mengatakan bahwa
siswa SMP yang ingin memasuki SMK meningkat. Pada
2015, jumlah total siswa SMK adalah 4,4 juta, peningkatan besar dibandingkan
tahun 2005 ketika jumlah siswa hanya 750.000. Prediksi
untuk tahun akademik 2016/2017 jumlah siswa SMK akan meningkat menjadi 4,7-4,8
juta siswa.
Selain
itu, jumlah SMK baik swasta dan negara juga meningkat. Saat
ini, jumlah sekolah sebanyak 13.160
dibandingkan dengan 2010 hanya ada 10.500.
Mustaghfirin
mengungkapkan, bbahwa tidak semua sekolah-sekolah memiliki kesetaraan
pendidikan yang memadai. Oleh
karena itu, Direktorat PSMK telah menerapkan pola sekolah dianjurkan dimana
orang-orang dengan kualitas unggul dan prestasi akan menjadi sekolah yang
direkomendasikan. Saat
ini, 1.650 SMK yang sekolah dianjurkan.
Dalam
rangka untuk membuka kesempatan kerja bagi lulusan SMK, Ditjen dari PSMK telah memiliki
bursa kerja khusus (BKK) untuk menjembatani kebutuhan industri dengan lulusan
SMK. Selain
itu, sekolah harus mampu melacak lulusan mereka setelah menyelesaikan
pendidikan mereka di SMK dan mengevaluasi distribusi lulusan mereka. siswa
SMK juga harus mengikuti program magang di industri selama tiga bulan sesuai
dengan program studi mereka dalam rangka untuk meningkatkan keterampilan
mereka.
Mustaghfirin
menambahkan bahwa dalam upaya mereka untuk memenuhi dan meningkatkan kualitas
guru SMK, pihaknya juga akan menambah proporsi guru-murid untuk menjadi 01:30
ditambah pemenuhan guru SMK dengan reposisi dan pelatihan dan meningkatkan
pengetahuan guru untuk memenuhi perkembangan
teknologi. Kemendikbud
juga sedang memetakan program studi dan keahlian yang perlu dikembangkan di SMK
melalui penyelarasan lima dimensi: kualitas, kompetensi, jumlah, lokasi dan
waktu.