Dewasa ini, Pembangunan infrastruktur sedang giat-giatnya dilakukan di
Indonesia. Hal ini memacu tumbuhnya banyak industri baru. Terkait hal itu,
dibutuhkan banyak tenaga kerja level menengah. Strukur tenaga kerja di
Indonesia sekarang bukan lagi piramida, melainkan belah ketupat. Bagian yang
terbesar ada di bagian tengah, yaitu pekerja level menengah. Di sini, peran
lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menjadi sangat penting.
Direktur Pembinaan SMK,
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, Mustaghfirin Amin menuturkan potensi yang ada di Indonesia masih
membutuhkan sekitar 5 juta lulusan SMK sementara itu, pada tahun ajaran 2015-2016
jumlah total lulusan siswa SMK baru sebesar 14 juta orang dari hampir 13 ribu
SMK.
Tingginya kebutuhan tenaga kerja
level menengah di masa depan berhubun memunculkan industri baru. Mulai dari
Industri otomotif, pupuk, hingga makanan.
gan dengan percepatan pembangunan
infrastruktur. Pembangunan jalan tol baru, misalnya diprediksi akan mempercepat
pembangunan aneka industri baru. Sebagai gambaran disetiap pembangunan jalan
tol akan ada exit toll, setiap exit tol ini akan
Dalam menjawab pertumbuhan industri
baru tersebut, Mustaghfirin melanjutkan jika belum ada SMK, akan dibangun SMK
baru. Hal ini sesuai falsafah teori tarik menarik (pull push) seperti yang digunakan di Tiongkok. Disana mereka
membangun jalan tol yang membuat berdirinya aneka industri baru, baru kemudian
mereka membuat sekolah-sekolah kejuruan demi memenuhi kebutuhan dunia kerja.
Bisa juga terjadi terbalik, Jika
suatu daerah sudah memiliki SMK yang bagus otomotis akan mengundang banyak
industri besar masuk. Ini yang disebut teori tarikan, Niatnya industri yang
spesifik akan bermunculan, Industrinya akan tersebar dibanyak daerah sehingga
orang tak perlu bekerja ke pusat, Ungkap Mustaghfirin
SUMBER : http://psmk.kemdikbud.go.id.